Sunday, April 21, 2013

FORMULA BISNIS MLM



Eh, mau sharing nih. Kemarin saya baca sebuah tulisan menarik di http://mlm4bunda.com/2012/02/formula-sukses-berbisnis-mlm/ tentang formula sukses berbisnis MLM menurut Adam Chandler. Saya ringkas disini ya :)
Beliau berbicara tentang formula sukses, yang konon sederhana tapi juga tidak mudah. Kata Mas Adam, ada 5 tahapan yang harus kita lakukan bila ingin berhasil menjalankan bisnis MLM. Apa sih itu?
1. Seberapa besar kesediaanmu untuk bekerja keras?
MLM adalah bisnis, bukan sulap. Seperti juga bisnis lainnya, ada proses untuk mencapai kesuksesan. Bila dalam bisnis konvensional, kita butuh pembeli, maka dalam bisnis MLM, kita butuh prospek. Dan, butuh strategi yang baik agar kita bisa terus mendapatkan prospek potensial.
Berproses. Memikirkan berbagai strategi, mengujicobakan metode prospekting terbaik yang sesuai dengan karakter kita adalah kerja harian di bisnis ini sebab memperoleh “supply prospek” adalah nyawa bagi bisnis MLM.
Jadi, renungkan lagi kesediaan Anda untuk tekun dan gigih mengerjakan pekerjaan ini bila berniat sukses.
2. Perusahaan yang kita jadikan partner sangat besar pengaruhnya pada kesuksesan
Pastikan Anda memilih perusahaan yang bonafid, punya sejarah leadership yang kuat dan memiliki banyak leader sukses didalamnya. Perusahaan yang Anda pilih harus solid dan punya komitmen untuk maju dan memajukan leader-leadernya.
Beberapa ciri perusahaan yang bonafid adalah terdapatnya leader-leader yang sukses dan mampu mempertahankan kesuksesannya dalam jangka panjang.
Perusahaan MLM yang baik juga harus punya support yang memadai dalam bentuk pelatihan dan bimbingan bisnis.
Apakah Anda sudah menemukan perusahaan partner seperti yang digambarkan diatas?
3. Seberapa kuat hasratmu untuk berbagi, untuk membantu, untuk memberi?
Marketing adalah upaya untuk memberi solusi atas permasalahan seseorang, atau sekelompok orang. Pendekatan marketing yang terbaik adalah memberi jawaban, memudahkan, membantu mengatasi kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh orang lain. Kita harus senantiasa ada untuk memberikan saran, arahan dan bantuan sekiranya dibutuhkan. Tahapan marketing yang paling tinggi adalah terjalinnya hubungan baik antara marketer dan kliennya.
Dalam bisnis MLM, pendekatan marketing ini mencapai titik tertinggi sebab kesuksesan kita dibangun diatas kesuksesan-kesuksesan klien [baca: member] kita.
Yang harus kita renungkan adalah: bila kita ingin sukses di bisnis ini, maka besarkan kemauan kita untuk membantu orang lain sukses.
4. Alat [bisnis] yang berguna
Alat-alat bisnis yang berguna dalam proses promosi penjualan atau perekrutan biasanya dalam bentuk brosur, katalog, manual perekrutan, berbagai bentuk pelatihan dan alat dukung penjualan lainnya. Ini biasanya kita daptkan dari perusahaan partner.
Sedangkan dari sponsor atau upline, alat bantu terbaik biasanya ada dalam bentuk bimbingan, pelatihan dalam skala kecil hingga individual, pendampingan di saat-saat awal, biasanya sekali dua kali pun kita mendapatkan limpahan beberapa prospek untuk di follow up, bahkan spill over downline baru, meski tidak banyak.
Di era internet ini, dukungan lain yang sangat besar manfaatnya adalah sistem online dalam menjalankan aktivitas bisnis, dari order barang hingga sistem informasi.
Dalam grup bisnis yang saya pilih, sistem online ini bahkan dapat mendukung saya hingga pada tahap prospekting. Sungguh sebuah lompatan strategi yang memudahkan.
Jadi, perhatikan betul alat apa saja yang tersedia untuk mendukung proses bisnis Anda, sebab besar sekali manfaatnya dalam menyederhanakan pekerjaan kita.
5. Sistem pemasaran yang kita tekuni
Dalam bisnis MLM, mendapatkan prospek adalah hal mutlak. Kita curahkan sebagian besar waktu untuk bertemu dan melakukan penawaran pada prospek. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk memiliki sistem/metode prospekting yang efektif.
Sistem ini harus mudah dilakukan oleh kita sendiri dan mudah diduplikasi oleh anggota grup kita. Ciptakanlah sebuah sebuah metode yang bisa dikerjakan bersama tim Anda agar bisa berkembang bersama.
Saat ini, saya pribadi mengenal dua sistem utama: online dan offline. Masing-masing memiliki metodenya sendiri, efektivitasnya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tapi jujur, saya merasa lebih nyaman mengerjakan sistem pemasaran offline karena di online saya belum begitu memahami bagaimana memasarkannya dan tata caranya.
Bagaimana dengan Anda?
Sukses ya!

1 comment: