Selamat Datang di website media kalbar "Jujur dan dapat dipercaya"
"Hukum
tarik menarik adalah segala sesuatu yang datang ke dalam hidup anda
ditarik oleh anda ke dalam hidup anda. Dan segala sesuatu itu tertarik
ke anda oleh citra-citra yang anda pelihara dalam benak pikiran, oleh
apa yang anda pikirkan. Apa pun yang berlangsung dalam benak, anda
menariknya ke diri anda".
Rahasia hukum Tarik Menarik ini
dibeberkan dalam buku The Secret (Rahasia) yang ditulis oleh Rhonda
Byrne. Hukum Tarik Menarik ini mengatakan bahwa kemiripan menarik
kemiripan, jadi ketika anda memikirkan suatu pikiran, anda juga menarik
pikiran-pikiran serupa ke diri anda. Berikut ini adalah contoh yang
mungkin pernah anda alami dari hukum tarik-menarik dalam hidup anda.
Pernahkah anda memulai memikirkan sesuatu yang tidak terlalu anda sukai
dan semakin anda memikirkannya, tampaknya semakin memburuk? Ini
disebabkan karena ketika anda memikirkan sebuah pikiran, hukum
tarik-menarik segera mendatangkan lebih banyak pikiran yang serupa
kepada anda. Dalam hitungan menit, anda sudah mendapatkan begitu banyak
pikiran tidak menyenangkan yang serupa dan membuat situasi tampak
memburuk. Semakin anda memikirkannya, semakin kesallah anda.
Anda mungkin kenal dengan Jack Canfield, seorang penulis best seller
Chicken Soup For The Soul. Buku tulisan Jack ini sudah laku jutaan
eksemplar dan terjemahannya banyak dijual di toko-toko buku di
Indonesia. Jack Canfield sudah membuktikan menggunakan hukum tarik
menarik ini.
Berikut penuturannya sebagaimana ditulis dalam buku The Secret.
Bagi
saya, rahasia ini sungguh mengubah hidup saya karena saya dibesarkan
bersama seorang ayah yang sangat negatif, yang berpikir bahwa orang kaya
adalah orang yang memiskinkan setiap orang, dan bahwa setiap orang yang
mempunyai uang pastilah telah menipu seseorang lainnya. Jadi, saya
dibesarkan dengan banyak kepercayaan tentang uang. Jika anda memiliki
uang, uang akan membuat anda menjadi orang yang buruk; hanya orang jahat
yang mempunyai uang; dan uang tidak tumbuh di pohon. Jadi saya tumbuh
menjadi orang yang sungguh percaya bahwa hidup ini sulit.
Baru
ketika saya bertemu W.Clement Stone-lah saya mulai mengubah hidup saya.
Ketika saya masih bekerja dengan Stone, ia berkata, "Saya ingin kamu
menetapkan sebuah tujuan yang sangat besar yang jika tercapai akan
membuat kamu takjub, dan kamu akan tahu bahwa itu hanya disebabkan oleh
apa yang telah saya ajarkan padamu bahwa kamu akan bisa mencapai tujuan
ini." Pada saat itu saya berpenghasilan sekitar delapan ribu dolar
setahun, jadi saya berkata, "Saya ingin berpenghasilan seratus ribu
dolar setahun" Saya tidak tahu bagaimana saya melakukannya. Saya tidak
melihat adanya strategi atau kemungkinan, saya hanya berkata, "Saya akan
mengumumkannya, saya akan memercayainya, saya akan bersikap seakan-akan
ini memang benar, lalu melepaskanya (melupakannya)" Jadi saya
melakukannya.
Satu hal yang ia ajarkan pada saya adalah setiap
hari memejamkan mata dan memvisualkan seakan-akan tujuan itu sudah
tercapai. Saya sungguh-sungguh membuat cek seratus ribu dolar dan
memasangnya di langit-langit. Jadi, begitu bangun pagi, saya memandang
ke atas dan melihatnya, dan itu akan mengingatkan saya pada niat saya.
Kemudian saya memejamkan mata dan memvisualisasikan memiliki gaya hidup
orang berpenghasilan seratus ribu dolar setahun. Yang menarik, tidak ada
peristiwa besar yang terjadi selama sekitar tiga puluh hari. Saya tidak
mendapatkan ide-ide cemerlang, tidak ada juga orang yang menawarkan
lebih baik banyak uang kepada saya.
Sekitar empat minggu
sesudahnya, saya mendapatkan ide bernilai seratus ribu dolar. Ide itu
muncul tiba-tiba dalam benak saya. Saya telah menulis sebuah buku, dan
saya berkata, "Jika saya dapat menjual empat ratus ribu buku dengan
harga 25 sen per buku, itu akan menjadi seratus ribu dolar" Buku-buku
itu sudah ada di sana, tetapi saya tidak pernah berpikir seperti ini.
Saya tidak tahu bagaimana saya akan menjual empat ratus ribu buku.
Kemudian saya melihat koran National Enquirer di pasar swalayan. Saya
telah melihatnya jutaan kali, dan koran itu melompat ke latar depan.
Saya berpikir, "Jika pembaca mengetahui tentang buku saya, pasti empat
ratus ribu orang akan membelinya"
Sekitar enam minggu kemudian,
saya berbicara di Hunter College di New York kepada enam ratus guru,
lalu seorang perempuan mendekati saya dan berkata, "Itu tadi pidato yang
bagus. Saya ingin mewawancarai anda. Ini kartu nama saya" Ternyata ia
adalah penulis lepas yang menjual ceritanya ke National Enquirer. Tema
dari "The Twilight Zone" muncul di kepala saya, wah... ini
sungguh-sungguh ampuh. Artikel itu muncul dan penjualan buku kami mulai
mencuat.
Yang ingin saya kemukakan di sini adalah saya telah
menarik semua peristiwa ini ke dalam hidup saya, termasuk orang ini.
Untuk menyingkat cerita, saya tidak menghasilkan seratus ribu dolar pada
tahun itu. Kami menghasilkan sembilan puluh dua ribu tiga ratus dua
puluh tujuh dolar. Tetapi apakah anda pikir kami menjadi sedih dan
berkata, "Ini tidak mempan" Tidak, kami berkata, "Ini menakjubkan!" Jadi
istri saya berkata, "Jika ampuh untuk seratus ribu dolar, menurutmu
juga akan ampuh untuk satu juta?" Dan saya berkata,"Saya tidak tahu,
saya kira bisa. Mari kita coba". Singkat cerita, ternyata ia berhasil
mengumpulkan satu juta dolar!
Menurut Rhonda Byrne, sang penulis
buku The Secret (Rahasia) ini, Hukum Tarik Menarik ini sebenarnya sudah
dipraktekkan oleh orang-orang besar seperti Plato, Shakespeare, Newton,
Hugo, Beethoven, Lincoln, Emerson, Edison dan Einstein. Mereka adalah
orang-orang yang sudah mengetahui rahasia ini.
Bagi kita
sebenarnya ini bukanlah ajaran baru. Islam telah mengajarkan sebagaimana
hadist qudsi yang diriwayatkan Muslim sebagai berikut:
"Aku (Allah) sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku (Allah) bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku".
Hadits ini bisa diterjemahkan, "kita adalah apa yang kita pikirkan". Dan inilah yang selalu dikatakan oleh orang-orang Barat.
Orang-orang
yang miskin biasanya juga pikirannya dipenuhi mental kekurangan. Mental
miskin menyebabkan orang tidak mau berbuat banyak. Mengeluh, mengeluh
dan mengeluh saja!. Orang bermental miskin merasa cepat lelah dan putus
asa menghadapi kehidupan ini. Hal ini disebabkan karena apa pun yang
tidak sesuai dengan keinginan, membuat dirinya kecewa. Dalam
keyakinannya, apa yang akan dilakukan tidak akan memberikan hasil sesuai
keinginan. "Kerja keras hanya sia-sia!", begitu kira-kira yang selalu
ada dalam pikirannya. Sikap pesimis mendominasi pikiran. Mereka berpikir
bahwa sukses atau kaya adalah sebuah keberuntungan. Mereka lupa bahwa
kekayaan dan kesuksesan dapat diraih oleh siapapun dari latar belakang
apa apa pun.
Tidak benar jika cara untuk meraih ‘pohon uang' itu
sangat rahasia dan tidak dapat dipelajari semua orang. Tidak benar jika
‘pohon uang' itu hanya untuk orang - orang pilihan. Sama halnya dengan
kebahagiaan, uang juga timbul dari dalam diri sendiri. Uang hanyalah
perwujudan lahiriah dari fokus batiniah dan pemikiran - pemikiran yang
diarahkan kepada target spesifik, sehingga kaya itu sebenarnya bermula
dari pikiran. Oleh karena itu kita harus mulai kaya dalam pikiran
sebelum benar - benar kaya secara materi. Sikap dan keyakinan ini harus
ditanamkan sejak dini, sehingga seluruh langkah kita akan mengarah pada
pencapaian keyakinan tersebut.
Keyakinan itu adanya dalam hati, seperti bahasa komputer (software). Dalam bahasa komputer polanya selalu :
IF (JIKA) .... THAT (MAKA) ...... Bila begini...... maka .....
Keyakinan
juga demikian, mengikuti pola (rumus) yang kita buat sendiri. Bila
polanya salah, hasilnya juga salah. Bila kita yakin gagal..... maka kita
malas berbuat dan kita akan benar-benar gagal!. Bila kita merasa sudah
tidak akan kaya, maka kita akan malas berpikir dan malas bekerja
sehingga kita akan benar - benar miskin. Keyakinan bawah sadar kita
mengatakan bahwa bekerja sekuat dan secerdas apapun toh hasilnya tetap
miskin. Kita merasa semua adalah takdir dan kita akan berhenti bekerja!.
Kita juga tidak berpikir panjang terhadap uang kita. Punya uang
berapapun, habis untuk urusan perut dan kesenangan semu lainnya. Maka
yang terjadi, akan miskin beneran! Begitu seterusnya. Pola itu berlanjut
terus pada orang-orang bermental miskin.
Nah, untuk mengubah
pikiran dan keyakinan negatif, kita harus fokus pada kata-kata positif.
Kita harus mulai dengan memilih kata - kata dan susunan kata-kata yang
benar. Ini artinya kita harus mengubah kalimatnya, misalnya :
•
Ketika kita sedang bingung. Sebaiknya tidak mengatakan bingung, tetapi
katakanlah, "Saya masih butuh informasi tentang hal itu". Dengan
mengatakan seperti itu, otak akan berpikir bagaimana mencari informasi
tambahan, bukan mengeluh karena bingung.
• Ketika bisnis bangkrut
sebaiknya mengatakan, "Bisnis saya sedang butuh perhatian dan kerja
keras". Ini artinya, kita akan berusaha mencari solusi untuk mengatasi
masalah kebangkrutan, bukan menyesali kondisi yang ada karena semakiin
terpuruk.
• Gaji tidak naik, sebaiknya tidak mengatakan, "Bila
gaji tidak naik, saya tidak perlu kerja keras lagi". Kalimat seperti itu
akan menjadikan kita semakin terpuruk karena semangat kerja menurun.
Bandingkan bila diubah, "Kalau gaji tidak naik, saya harus bekerja lebih
baik lagi, lebih berprestasi dan mudah -mudahan perusahaan meningkat
dan gaji naik. Kalau tidak naik juga, perusahaan lain akan menawarkan
kerja dengan fasilitas & gaji lebih menarik, karena mereka tahu
kinerja baik saya".
• Uang kita sedikit, sebaiknya mengatakan,
"Alhamdulillah saya sudah punya uang dan semakin bertambah banyak".
Dengan mengatakan seperti itu, otak akan berpikir mencari alternatif
sumber penghasilan lainnya. Bandingkan bila kita mengatakan, "Uang saya
hanya sedikit, walau saya sudah bekerja keras". Mental jadi drop (turun)
dan kita akan berhenti berpikir.
Itulah sedikit uraian tentang
kuatnya pikiran memengaruhi hidup kita. Dan sesungguhnya baik-buruknya
hidup kita dimasa depan adalah merupakan hasil rangkaian pikiran kita
masa lalu dan saat ini. Jadi, bagaimana dengan kita?